A.
Indikator Multivibrator
Indikator munculnya gelombang
kotak tersebut dapat dilihat pada menyalanya LED yang bergantian, saat ON (ada
tegangan, maka LED menyala), saat OFF (tidak ada tegangan, maka LED padam).
B.
Konsep Dasar Multivibrator
1.
Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu
yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state
system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan
sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial.
2. Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah
rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan
berbentuk gelombang persegi (square wave).
3.
Multivibrator
dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan
keadaan tak stabil.
4.
Keadaan stabil
adalah keadaan dimana taraf amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada
suatu nilai tertentu.
5.
Keadaan tak
stabil adalah keadaan dimana taraf ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah
mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif.
6. Keadaan
tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju pengisian/pengosongan kapasitor yang
besarnya ditentukan dari kapasitas kapasitor.
7. Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang
dikopel silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor).
8.
Fungsi
resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber arus bagi pengisian
muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan
menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang aktif.
C.
Karakteristik Multivibrator
1.
Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal
rangkaian di aktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif.
2.
Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan
dengan menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen penguat yang
aktif. Jika diberikan masukan pada salah
satu terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah ke taraf kebalika n
dari keadaan awal.
3.
Memiliki waktu tunda pengisian dan pengosongan
kapasitor.
4.
Tidak memiliki masukan (input) karena keadaan
ditentukan oleh besarnya tegangan pada komponen penguat aktif.
5.
Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal
pemicu ujung negatif (negative edge triggering).
6. Memiliki
1 buah masukan pada salah satu komponen kopel yang mengatur keadaan stabil dan
tak stabil.
D. Fungsi Multivibrator
1.
Sebagai Timer Clock dalam micro controller
2.
Pembangkit gelombang dasar dalam teknik digital
3.
Pembentuk gelombang dalam teknik pembuatan PWM (Pulse
Wave Modulation)
4.
Memori dalam teknik computer (sebagai contoh, dalam
teknik computer dewasa ini dalam satu Microchip berukuran 3cmx3cm terdapat
kurang lebih 200 miliar multivibrator)
E.
Jenis-jenis Multivibrator
1.
Multivibrator Astabil (astable multivibrator)
- Multivibrator astabil adalah multivibrator yang bersifat free-running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada suatu periode tertentu, oleh sebab itu tidak dibutuhkan suatu masukan(input).
- Waktu aktif dari setiap komponen penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian.
2.
Multivibrator Monostabil (monostable multivibrator)
1)
Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang
memiliki satu kondisi stabil dan satu kondisi tak stabil.
2)
Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu (input
trigger pulse) untuk mengubah keadaan stabil dan tak stabil.
3)
Keadaan stabil akan menjadi tak stabil apabila
diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative trigger pulse) pada komponen
penguat yang sedang aktif.
4) Jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada
rangkaian dapat mempertahankan kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut
disebut retrigger ablemonostable.
5) Sebaliknya jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang
diterapkan pada rangkaian tidak mempengaruhi periode kondisi tak stabil, maka
rangkaian tersebut disebut non retrigger ablemonostable.
3.
Multivibrator Bistabil (bistable multivibrator)
a)
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang
memiliki dua keadaan stabil.
b)
Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena
tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur
oleh pemicu (trigger) eksternal.
c)
Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang
menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.
F.
Aplikasi
Multivibrator
1.
Multivibrator astabil
a)
Sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan
gelombang keluaran dengan periode tetap.
b) Sebagai
rangkaian pembangkit denyut lonceng (clock pulse) untuk rangkaian pencacah
(counter), penghitung waktu (timer), modulator dan rangkaian logika digital
lainnya.
2.
Multivibrator
monostabil
a)
Peregangan
periode waktu terhadap denyut sinyal keluaran (pulse stretching).
b)
Sebagai
rangkaian pendeteksi ujung jatuh pada denyut rangkaian flip-flop.
3.
Multivibrator
bistabil
a) Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut.
b) Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan operasi
logika (aljabar Boole)
Pembentuk
sistem memori dalam bentuk flip-flop RS atau JK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar